Senin, 26 November 2012



Ilmu Sosial Dasar Di Bidang Pendidikan
Pentingnya Ilmu Sosial Dasar Dalam sebagai Program Pendidikan

Perkembangan hidup seseorang hakikatnya mulai dari saat dial lahir sampai
menjadi dewasa, tidak terlepas dari masyarakat. Oleh karena itu pengetahuan sosial
dapat dikatakan tidak asing bagi setiap orang. Kehidupan sosial manusia di
masyarakat beraspek majemuk yang meliputi aspek-aspek hubungan sosial, ekonomi,
psikologi, budaya, sejarah, geografi dan politik. Karena tiap aspek kehidupan sosial
itu mencakup lingkup yang luas, untuk mempelajari dan mengkajinya menuntut
bidang-bidang ilmu yang khusus. Melalui ilmu-ilmu sosial dikembangkan bidangbidang
ilmu tertentu sesuai dengan aspek kehidupan sosial masing-masing. Ilmu
Pengetahuan Sosial sebagai bidang pendidikan, tidak hanya membekali peserta didik
dengan pengetahuan sosial, melainkan lebih jauh dari pada itu berupaya membina dan
mengembangkan peserta didik menjadi sumber daya manusia yang berketerampilan
sosial dan intelektual sebagai warga masyarakat dan negara yang memiliki perhatian
secara kepedulian sosial yang bertanggung jawab. Kehidupan di masyarakat dan
bermasyarakat yang terus berkembang, menjadi landasan bagi pengembangan Ilmu Sosial Dasar
sebagai bidang pendidikan yang disesuaikan dengan perubahan dan tuntutan
kemajuan kehidupan.

Pengertian Ilmu Sosial Dasar.
dalam dunia Pendidikan Dasar dan Menengah di Negara Kita
muncul bersamaan dengan diberlakukannya kurikulum SD, SMP dan SMU tahun
1975. Dilihat dari sisi keberlakuannya, Ilmu Sosial Dasar disebut sebagai bidang studi “baru”,
karena cara pandangnya bersifat terpadu. Hal tersebut mengandung arti bahwa Ilmu Sosial Dasar
bagi pendidikan dasar dan menengah merupakan hasil perpaduan dari sejumlah mata
pelajaran .
Perpadauan ini disebabakan Ilmu Sosial Dasar tersebut memiliki
obyek material kajian yang sama yaitu manusia.
Dalam bidang pengetahuan sosial, kita mengenal banyak istilah yang kadangkadang
dapat mengacaukan pemahaman.

Tujuan pengajaran studi Ilmu Sosial Dasar pada bidang pendidikan

secara umum dikemukakan oleh Fenton
(1967), adalah mempersiapkan anak didik menjadi warga negara yang baik, mengajar
anak didik agar mempunyai kemampuan berpikir dan dapat melanjutkan kebudayaan
bangsa. Sedangkan Clark dalam bukunya, Social Studies in Secundary School, A
Hand Book (1973) menyatakan bahwa studi sosial dasar  menitikberatkan pada
perkembangan individu yang dapat memahami lingkungan sosialnya, manusia dengan
segala kegiatannya dan interaksi antara mereka. Dalam hal ini anak didik diharapkan
dapat menjadi anggota yang produktif, berpartisipasi dalam masyarakat yang
merdeka, mempunyai rasa tanggung jawab tolong menolong dengan sesamanya dan
dapat mengembangka nilai-nilai dan ide-ide dari masyarakatnya (Thamrin Talut,
1980: 2 ).
Jadi tujuan utama pengajaran Sosial dasar di bidang pendidikan adalah untuk memperkaya
dan mengembangkan kehidupan anak didik dengan mengembangkan kemapuan
dalam lingkungannya dan melatih anak didik untuk menempatkan dirinya dalam
masyarakat yang demokratis,

KESIMPULAN

Jadi  ilmu sosial dasar dapat dikatakan tidak asing bagi setiap orang. Terutama dalam kehidupan sosial manusia dimasyarakat meliputi suatu faktor hubungan dalam proses belajar dan mengajar. Karena tiap aspek kehidupan sosial. Ilmu Sosial Dasar sebagai bidang pendidikan menciptakan masyarakat yang mempunyai ilmu pengetahuan untuk berinteraksi dan bersosialisasi terhadap individu atau kelompok masyarakat lainnya.
http://danangsenoputro.wordpress.com/2012/10/17/ilmu-sosial-dasar-di-bidang-pendidikan/

Senin, 12 November 2012



Manusia dan Kebudayaan
Manusia dapat diartikan dari beberapa segi, yaitu segi agama,biologis dan kebudayan.Dari segi agama Manusia dapat diartikan sebuah makhluk hidup yang di ciptakan oleh ALLAH. menurut sebuah hadis manusia tercipta dari tanah.

Manusia mempunyai 4 kedudukan terhadap kebudayaan yaitu:
 1) penganut kebudayaan,
2) pembawa kebudayaan,
3) manipu lator kebudayaan, dan
4) pencipta kebudayaan.

Manusia Indonesia dalam hal kebudayaan saat ini mengalami berbagai rintangan dan halangan untuk menerima serbuan kebudayaan asing yang masuk lewat Globalisasi (perluasan cara-cara sosial melalui antar benua). Dalam hal ini teknlogi informasi dan komunikasi yang masuk ke Indonedia turut merobah cara kebudayaan Indonesia tersebut baik itu kebudayaan nasional maupun kebudayaan murni yang ada di setiap daerah di Indonesia. Dalam hal ini sering terlihat ketidakmampuan manusia di Indonesia untuk beradaptasi dengan baik terhadap kebudayaan asing sehingga melahirkan perilaku yang cenderung ke Barat-baratan (westernisasi). Hal tersebut terlihat dengan seringnya remaja/i Indonesia keluar-masuk pub, diskotik dan tempat hiburan malam lainnya berikut dengan berbagai perilaku menyimpang yang menyertainya dan sering melahirkan komunitas tersendiri terutama di kota-kota besar dan metropolitan. Dalam hal ini terjadinya berbagai kasus penyimpangan seperti penyalah gunaan zat adiktif, berbagai bentuk kategori pelacuran dan ‘western’ lainnya tak lepas dari ketidak mampuan manusia Indonesia dalam beradaptasi sehingga masih bersikap ‘conform’ dan ‘latah’ terhadap kebudayaan asing yang melenyapkan inovasi dalam beradaptasi dengan budaya asing sehingga melahirkan bentuk akulturasi. Bila dikaji dengan teliti hal tersebut mungkin dikarenakan ciri-ciri manusia Indonesia lama yang masih melekat seperti percaya mitos dan mistik, sikap suka berpura-pura, percaya takhyul yang dimodifikasi, konsumerisme, suka meniru, rendahnya etos kerja dan lain sebagainya bisa jadi mengakibatkan terhambatnya akulturasi (percampuran dua/lebih kebudayaan yang dalam percampurannya masing-masing unsurnya lebih tampak). Sikap etnosentrime (kecenderungan setiap kelompok untuk percaya begitu saja akan keunggulan/superioritas kebudayaannya sendiri dan sikap senosentrisme (sikap yang lebih menyenangi pandangan/produk asing) merupakan hal selanjutnya yang dapat menghambat terwujudnya kebudayaan nasional untuk kemajuan bangsa dan negara.

Tokoh-tokoh kebudayaan:
1. Affandi
2. Ws. Rendra
3. Hans Bague Jassin
4. Bagong Kussudiardja
5. Sitor Situmorang
6. Bubi chen
7. Titiek puspa

Wujud-wujud Kebudayaan :
1. Nilai-nilai kebudayaan
2. Sistem Budaya
3. Sistem Sosial
4. Kebudayaan fisik

Unsur-unsur Kebudayaan :
1.bahasa
2.sistem organisasi
3. organisasi sosial
4. sistem peralatan hidup dan teknologi
5. sistem mata pencarian hidup
6.sistem religi
7.kesenian

MANUSIA DAN KEBUDAYAAN

  • Asal Kata Budaya : Budaya berasal dari bahasa sanskerta bhud yang artinya “budi”. Budaya itu sendiri berarti “hasil budi daya cipta manusia”
  • Pengertian Kebudayaan : Dalam bahasa latin, budaya disebut “colore”. Secara harfiah colore berarti suatu kegiatan yang bertujuan untuk mengolah serta mengembangkan lahan pertanian. Sehingga definisi dari kebudayaan adalah “keseluruhan ide, tindakan, dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dimiliki manusia itu sendiri dengan cara belajar mengenai kelakuan dan hasil dari kelakuan itu”.
  • Kriteria Kebudayaan :                                                                                                                        1.    Ditemukan sebagai sesuatu yang baru (yang sebelumnya tidak ada)
    2.    Dialihkan dari generasi ke generasi
    3.    Diabadikan dalam keasliannya atau dalam bentuk yang dimodifikasi
  • Klasifikasi Unsur-unsur Kebudayaan :                                                                                                         1.    Kebudayaan material (lahiriah) : kebudayaan yang diciptakan demi kepentingan hidup jasmani. Meliputi benda-benda ciptaan manusia seperti pangan, sandang, dan papan.
    2.    Kebudayan nonmaterial (batiniah) : kebudayaan yang diciptakan dalam memenuhi kepuasan batin. Meliputi hal-hal abstrak seperti pikiran, agama, bahasa, dan ilmu pengetahuan.
  • Wujud Kebudayaan :                                                                                                                                           -menurut Melville dan Herskovits :
    1. keluarga
    2. sistem ekonomi
    3. kekuasaan politik
    4. alat-alat teknologi
  • Fungsi Utama Kebudayaan : “untuk meningkatkan hidup manusia agar manusia lebih merasa nyaman, aman, bahagia, dan sejahtera”
  • Tiga Dasar Sumber Kebudayaan :                                                                                                                      1.    Moral : ilmu ketuhanan, kemasyarakatan, ekonomi, dan hukum.
    2.    Etika dan estetika : kesenian dan peradaban.
    3.    Intelektualitas : ilmu fisika, biologi, eksakta atau matematika, dan alam semesta.
  • Pembentukan Kebudayaan :                                                                                                       Terbagi 2 yaitu :
    -temuan tak sengaja : contoh, asal mula perahu yang tercipta karena ada sesorang yang menunggangi batang pohon yang hanyut mengikuti arus sungai
    -temuan sengaja : dihasilkan dari penilitian dan pengamatan yang sengaja dilakukan oleh banyak ilmuwan


    Sumber dari : http://kelompok5isbd.blogspot.com/2012/04/manusia-dan-kebudayaan.htm






Selasa, 06 November 2012

Post Tes RPC 1

POST TEST RPC "Sistem Terdistribusi"

Nama               : Libriana Nurdiana
NPM                : 19112070
Kelas              : 4 KA 34

Soal :
1.  Jelaskan tentang sistem operasi terdistribusi !
2.  Sebutkan penerapan procedure RMI dan RPC !
3.  Contoh dari penerapan hardware terdistribusi !



1. Sistem Operasi Terdistribusi 

Pengertian Sistem Operasi  Terdistribusi

Sistem operasi terdistribusi adalah salah satu implementasi dari sistem terdistribusi, di mana sekumpulan komputer dan prosesor yang heterogen terhubung dalam satu jaringan. Koleksi-koleksi dari objek-objek ini secara tertutup bekerja secara bersama-sama untuk melakukan suatu tugas atau pekerjaan tertentu. Tujuan utamanya adalah untuk memberikan hasil secara lebih, terutama dalam: 

a) file system
b) name space
c) Waktu pengolahan
d) Keamanan
e) Akses ke seluruh resources, seperti prosesor, memori, penyimpanan sekunder, dan perangakat keras.
Sistem operasi terdistribusi bertindak sebagai sebuah infrastruktur/rangka dasar untuk network-transparent resource management. Infrastruktur mengatur lowlevel resources (seperti Processor,memory,networkinterfacedan peripheral device yang lain) untuk menyediakan sebuah platform untuk pembentukan/penyusunan higher-level resources(seperti Spreadsheet,electronic mail messages,windows).

2. Sebutkan penerapan procedure RMI dan RPC !

A. RMI adalah sebuah tekhnik pemanggilan method remote yang lebih secara umum lebih baik dari RPC. RMI menggunakan paradigma pemrograman berorientasi obyek. RMI memungkinkan kita untuk mengirim obyek sebagai parameter dari remote method. Dengan dibolehkannya program Java memanggil method pada remote obyek, RMI membuat pengguna dapat mengembangkan aplikasi Java yang terdistribusi pada jaringan.
contoh penerapan RMI adalah CORBA,Java RMI, Teamviewer,program aplikasi chat. dan mungkin cloud computing.

B. RPC adalah satu teknik komunikasi interproses yang memungkinkan perangkat lunak client dan server untuk berkomunikasi.
contoh penerapan RPC adalah Putty, SSH, samba FTPzilla.

3. Contoh dari penerapan hardware terdistribusi !

a)  printer
b) harddisk
c) CD Rom
d) Modem
e) Processor (penggunanan processor lebih dari 1 / server)